Bubuhan Pangaramput

PROSPEKTIF BISNIS TELEVISI LOKAL (PART 4 - HABIS)

Ini adalah postingan terakhirku mengenai pembahasan PROSPEKTIF BISNIS TELEVISI LOKAL.

Di postingan kali ini saya (red: Hafiz Ansyari) akan membahsa sedikit tentang bisnis dan idealisme yang sangat memiliki peran penting dalam kesinambungan dan keberlangsungan sebuah media penyiaran atau televisi khususnya televisi lokal.

Bisnis dan Idealisme

Bisnis dan idealisme dalam kehidupan pers baik di tanah air maupun di seluruh belahan dunia bagaikan lingkaran tak berujung. Pers berangkat dari idealisme, idealisme menghasilkan khalayak pendengar dan pemirsa, besarnya khalayak sangat menentukan jumlah dan tarif iklan. Pada titik dan sirkulasi tertentu, akhirnya yang membiayai program adalah iklan. Pada tahap ini pers harus dikelola secara hati-hati, mempertimbangkan faktor rasa, lingkungan bisnis dan hubungan bisnis.

Pada tahap demikian, sulit ditetapkan mana yang lebih penting yakni idealisme atau bisnis? Terlalu idealisme akan menimbulkan konflik dengan dunia bisnis yang dapat mengakibatkan seluruh usaha media akan terancam.

Sebaliknya terlalu mengutamakan bisnis maka akan mengganggu idealisme yang pada kahirnya khalayak pendengar atau pemirsa menjadi dirugikan. Jadi menurut Anda dapatkah dunia penyiaran radio dan televisi di Indonesia menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan idealisme ini? silakan beri pendapat anda melalui komentar pada postingan ini, siapa tahu kita dapat mengambil suatu kesimbulan berdasarkan hasil sharing di blog ini.

Sekian dulu postingan saya (red: Hafiz Ansyari) seputar Prospektif Bisnis Televisi Lokal mungkin sudah saatnya kita berganti topik dengan yang lain pada kategori seputar jurnalistik ini.

Salam,

Hafiz Ansyari


posting sebelumnya


Baca Juga :



0 Komentar:

Posting Komentar

Isi Komentar Anda Di Sini