Tidak perlu baca selengkapnya artikel ini karena ini hanyalah testimony singkat buat memberikan dukungan kepada salah satu peserta kontes SEO yang lagi berlangsung saat ini, soalnya seperti biasa aja blog ini cuma tempat singgah beberapa katakunci kontes yang memang lagi butuh dukungan, tapi bagi yang masih penasaran silahkan saja dilanjut.
Kata tahambur dirangkai dengan posisi kontes Mbah Gendeng sengaja tertulis karena posisi Mbah Gendeng tahambur tidak karuan sampai nggak jelas dimana juntrungnya, ibarat sebuah batu nisan maka tidak tercantum nama dan tanggal kematian yang jelas jadi rada susah untuk dilacak.
Tahambur sendiri sengaja Admin angkat dari bahasa Banjar, Kalimantan Selatan yang berarti berantakan atau hancur lebur, nah kenapa berantakan? iya memang karena posisi Mbah Gendeng tahambur banget sekarang, coba saja cek sendiri di hasil penelusuran SERP masih terus bergerak lincah ke atas, bawah, kiri dan kanan dengan goyangan maut tidak saklek untuk hasil Mbah Gendeng dan ini mungkin posisi tahambur ini sangat dipengaruhi oleh usia kompetisi ini sendiri yang memang masih tergolong muda belia karena baru awal bulan kemarin dimulai makanya posisi terus bergerak dengan cepat mencari titik terbaik bagi pembaca.
Selanjutnya mungkin ada pertanyaan posisi Mbah Gendeng siapa yang mau saya dukung untuk kali ini dan jawabannya tentu saja adalah artikel lomba milik Isen Mulang yang berjudul Mbah Gendeng karena selain satu daerah tentunya blog ini juga perlu dukungan ekstra sebab jumlah backlink sangat minim apalagi pengunjungnya juga sangat sedikit, makanya buat merebut posisi kontes yang baik guna merebut hadiah duit Mbah Gendeng pasti sangat susah tapi inilah blogger nekat yang saya suka, selain modal nekad tentunya ini juga bagus buat praktek kencangkan Mbah Gendeng dengan tantangan unik dan aneh.
Mungkin bantuan ini tidak banyak memberikan kontribusi untuk membenahi posisi mbah gendeng tahambur parah, namun semoga saja bisa memberikan arti buat Isen Mulang untuk terus berkarya dan mencipta dengan mengusung tema simbol perjuangan dari suku asli pulau Kalimantan yakni Dayak, dan akhir kata sekedar untuk memperkuat dukungan ini maka dengan sangat terpaksa satu stuffing target diulang di sini mbah gendeng saja deh.
PS : Jika nantinya posisi artikel ini justru mengalahkan artikel yang saya dukung maka secara pribadi Admin memohon maaf kepada Isen Mulang karena tidak sedikitpun niat untuk ikut mengincar target Mbah Gendeng dalam blog ini karena semua keputusan bukan di tangan saya.
0 Komentar:
Hafiz Ansyari - Karamputologi dan Ambungologi
Posting Komentar