Gaji guru naik seratus persen. Sebagai anak seorang guru (walaupun nyokap dah lama meninggal)... saya tetap turut berbahagia membaca berita terbaru yang dimuat di salah satu media online nasional hari ini.
Ya... di berita terbaru hari ini dimuat bahwa gaji pahlawan tanpa tanda jasa alias oemar bakri alias guru di tanah air bakal mengalamai kenaikan mencapai 100 persen. Saya pribadi (red : Hafiz Ansyari) merasa kenaikan ini merupakan sesuatu hal yang wajar dan sudah sepantasnya mengingat beratnya beban yang harus dipikul oleh seorang guru demi pengabdiannya menciptakan generasi penerus yang handal dan mampu bersaing di segala bidang tanpa tekecuali mau dia kepala sekolah, guru bidang study maupun guru kelas semua layak mendapat kenaikan gaji tersebut.
Ini neh kutipan singkat berita hari ini yang sudah pasti membahagiakan seluruh guru di tanah air hari :
Kenaikan gaji guru ini telah disepakati oleh seluruh anggota Panja Belanja Pusat dan Departemen Pendidikan Nasional. Disebutkan, gaji terendah yaitu untuk guru pegawai negari sipil (PNS) dengan golongan II/B tidak bersertifikat (0 tahun) yang tadinya mendapat gaji sebesar Rp 1,55 juta, akan mememperoleh gaji bulanan Rp 2,07 juta.
Sedangkan gaji untuk guru PNS tertinggi dengan golongan IV/E bersertifikat (0 tahun) yang saat ini digaji Rp 2,43 juta bakal melonjak menjadi Rp 5,42 juta.
Perubahan pendapatan juga bakal dialami oleh guru tetap non PNS. Bila pengajar PNS mendapatkan kenaikan gaji, maka tunjangan fungsional guru tetap non PNS akan naik, untuk yang non S1 naik dari Rp 200 ribu menjadi Rp 250.000, sedangkan yang S1 naik dari Rp 200 ribu menjadi Rp 300.000.
Untuk dosen PNS golongan III/B belum bersertifikat (0 tahun) yang tahun ini gajinya Rp 1,8 juta akan naik menjadi Rp 2,26 juta per bulan. Sedangkan untuk tingkat guru besar, gajinya bakal melonjak besar dari Rp 5,12 juta menjadi Rp 13,53 juta per bulan. "Gaji tersebut sudah termasuk seluruh pendapatan per bulan (take home pay/THP)," ujar Rudianto.
Saya jadi terkenang sewaktu almarhumah ibu masih hidup, beliau sering bercerita sembari menyampaikan canda renyah sepulang dari sekolah, bilang kalo ternyata capek juga jadi guru, tenggorokan kering, anak-anak murid yang bandel, blom lagi mesti ngurus anak dan suami yang juga sibuk bekerja.
Bu... kisah usang itu kayaknya bakal berangsur-angsur membaik (mudah-mudahan) setidaknya ada sedikit titik terang kepastian pemerintah yang mau mempedulikan nasib teman-teman seperjuangan ibu.
Kalo ibu masih hidup kira-kira mo dipake buat apa ya tuch gaji?
Selamat berbahagia para guru di seluruh Indonesia.... jasamu tiada tara...
Posted by : Hafiz Ansyari
Filed Under : Goresan Pena Tanpa Tinta
0 Komentar:
Hafiz Ansyari - Karamputologi dan Ambungologi
Posting Komentar