Catatan Pribadi Hafiz Ansyari. Wow... lumayan mengagetkan hasil blogwalking saya (red: hafiz ansyari) hari ini, ternyata berita pernikahan Syekh Puji dan Ulfa cukup menjadi berita terhangat bukan hanya di berbagai media tapi juga para blogger mania dengan berbagai topik yang menarik.
Emang sih di dunia jurnalistik atau pers berita semacam ini cukup memiliki nilai berita yang tinggi apalagi ditunjang pro dan kontra berbagai kalangan mulai dari masyarakat, selebritis, ulama bahkan hingga pengamat sosial dan komisi perlindungan anak. Di dunia jurnalistik atau pers tentu saja cukup berbeda dengan postingan para blogger mania, jika di dunia jurnalistik dan pers pemeritaan semacam ini seluruh insan pers cenderung harus mematuhi kaidah jurnalistik baik dari teknik penyusunan berita hingga ulasan terkait dengan video penunjang (jika di televisi). Kaidah ini tentu saja tidak berlaku sepenuhnya bagi para blogger, bahasa para blogger umumnya cenderung lebih ringan dan santai sehingga blogger mania dapat bebas mengekspresikan tulisannya tidak hanya sekedar informasi tapi juga opini dan pendapat masing-masing blogger tentunya juga dengan berbagai tujuan mulai dari sekedar berpendapat dan menyampaikan pandangan, bermain keyword, bahkan untuk sekedar SEO guna meningkatkan traffic... hehehe... rekan blogger semua pasti dah memahaminya.
membaca dan menonton berbagai berita dan postingan rekan-rekan blogger tentang Syekh Puji dan Ulfa ini saya justru merasa cukup prihatin dengan fenomena yang terjadi, apalagi kebetulan saya seorang lulusan Fakultas Psikologi sehingga sangat memahami pandangan Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang notabene di bawah pimpinan Kak Seto yang juga merupakan Psikolog sekaligus pemerhati anak. Pandangan Kak Seto pribadi maupun atas nama Komisi Perlindungan Anak yang berlandaskan pada sistem perundang-undangan di Indonesia tentu juga cukup bertolak belakang dengan hukum agama yang terkesan menjadi "tameng" bagi Syekh Puji. Memang jika ditinjau dari segi agama apa yang dilakukan oleh Syekh Puji tersebut tidak ada salahnya dan merupakan hak pribadi setiap orang tapi jika ditinjau dari aspek norma kemasyarakatan dan psikologis semua ini tentu dinilai kurang tepat bahkan salah di mata hukum yang berlaku di Indonesia.
Lucunya lagi saat banyak kalangan yang mempermasalahkan pernikahan Syekh Puji dan Ulfa ini. Syekh Puji justru menanggapinya dengan santai bahkan pergi keluar negeri.
Yah... syukurlah fenomena ini tidak terjadi di wilayah Kalteng. Di Kalteng sendiri hingga saat ini saya belum pernah mendengar ada kasus serupa dan semoga saja kejadian ini tidak pernah terjadi di Kalteng yang saya cintai :D
Nah rekan-rekan semua.... itu dia celotehan saya di goresan pena tanpa tinta hari ini, sekedar mengabadikan moment penting yang harus menjadi catatan dalam hidup saya... memang lucu tinggal di Indonesia... ada-ada aja fenomena menarik di tengah masyaraktnya... susahnya lagi banyak yang berlindung dengan agama ketika oknum yang bersangkutan melakukan berbagai perilaku yang terkesan "aneh"...
0 Komentar:
Hafiz Ansyari - Karamputologi dan Ambungologi
Posting Komentar